MAKALAH KEMISKINAN DAN KESENJANGAN

 DAFTAR ISI
                                                                                                                          Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1       Latar belakang masalah..........................................................................3
1.2       Perumusan masalah................................................................................3
1.3       Tujuan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
           2.1   Pengertian kemiskinan............................................................................4
           2.2   Pengertian kesenjangan...........................................................................6
           2.3   Kemiskinan di Indonesia.........................................................................6
           2.4   Faktor-faktor penyebab kemiskinan........................................................7
           2.5   Faktor-faktor penyebab kesenjangan.......................................................8
    2.6   Dampak Kesenjangan Sosial Dan Ekonomi............................................8
    2.7   Upaya-upayaMengurangi Kesenjangan Sosial Dan Ekonomi.................8

BAB III PENUTUP
           3.1   Kesimpulan...............................................................................................9
           3.2   Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10


KATA PENGANTAR
                         Puji syukur saya panjatkan kehadirat Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang diberikan-NYA, Saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kami haturkan pula kepada Ibu Eva karla selaku dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia  yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berkarya dan bereksplorasi mengenai tugas yang telah diberikan. Yang akan saya  bahas dalam makalah ini adalah persoalan yang paling awam di Indonesia,yaitu seperti yang telah dirumuskan dalam SAP (Standar Acara Perkuliahan) Perekonomian Indonesia  dengan tema “KEMISKINAN DAN KESENJANGAN” , tujuan disusunya  makalah ini saya buat untuk menyelesaikan tugas serta untuk referensi pembelajaran. Untuk itu saya susun seoptimal mungkin untuk tercapainya tujuan yang di harapkan.
                         Semoga makalah ini dapat menjadi motivasi,inovasi,dan juga daya kreasi kita untuk dapat memajukan perekonomian keluarga,masyarakat,bangsa dan negara.
                                                                                                                         
                                                                                                          Depok,13 Maret 2018
                                                                                                                        Penulis

BAB I
PENDAHULUAN



1.1     Latar belakang masalah
          Kemiskinan  memang merupakan masalah fenomenal di  belahan dunia. Masalah kemiskinan sangatlah kompleks dan bersifat multi dimensional,dimana berkaitan dengan aspek sosial ,ekonomi, budaya dan aspek lainnya.Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak dapat mengenyam pendidikan,kesulitan membiayai kesehatan dan masalah lainnya yang menjurus ke arah tindak kekerasan dan kejahatan.
                    Kemiskinan yang terjadi pada suatu Negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang serius karena saat ini kemiskinan, membuat masyarakat Indonesia mengalami kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.persoalan kemiskinan ini lebih di picu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja.pengangguran yang dialami masyarakat inilah yang membuat sulitnya memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
                       Masalah kesenjangan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi negara berkembang,namun negara maju sekalipun tidak terlepas dengan permasalahan ini.perbedaannya terletak pada proposi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan yang terjadi,serta tingkat kesulitan mengatasinya yang di pengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu Negara.Semakin besar tingkat kemiskinan maka semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya.


1.2   perumusan masalah
                        Dalam menyusun makalah ini, penulis yang membahas kemiskinan dan kesenjangan ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
  1.    Apa yang  menjadi suatu penyebab kemiskinan di suatu negara ataupun di Indonesia?
  2.         Apa yang menjadi suatu penyebab kesenjangan di suatu negara ataupun di Indonesia?
  3.         Bagaimana cara mengatasi kemiskinan maupun kesenjangan ?


1.3  Tujuan
                 Adapun tujuan di buatnya makalah yang membahas tentang Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Menumbuhkan kesadaran masyarakat indonesia yang mampu dalam hal materi agar berperan serta untuk mengentaskan Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia
2.      Memberikan informasi kepada masyarakat untuk menghadapi kemiskinan dan kesenjangan yang merupakan tantangan Global.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Pengertian Kemiskinan                     

Secara harfiah kamus besar Bahasa Indonesia, miskin itu berarti tidak berharta benda. Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup standard dan tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
            Sedangkan Secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.          
Istilah Kemiskinan selalu melekat dan begitu popular dalam masyarakat yang sedang berkembang. Istilah itu sangat mudah diucapkan tetapi begitu mudah untuk menentukan yang miskin itu yang bagaimana siapa yang tergolong penduduk miskin. Untuk memberi pemahaman konseptual,  akan dikemukan dua pengertian kemiskinan, yaitu: 

1.    Secara kualitatif, definisi kemiskinan adalah suatu kondisi yang didalamnya        hidup  manusia tidak layak sebagai manusia, dan  
2.     Secara kuantitatif, kemiskinan adalah suatu keadaan dimana hidup manusia serba   kekurangan,atau dengan bahasa yang tidak lazim “tidak berharta benda”   (Mardimin, 1996:20) 

Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :

1.    Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.
       Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya
      kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kebutuhan yang layak. Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan pokok/dasar.

2.    Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income
       Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

3.    Dilihat  dari segi kesempatan / Opportunity
Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :
a.    Keterampilan yang memadai.
b.   Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan        hidup.
c.    Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).
d.    Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e.  Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan.

4.    Dilihat dari segi keadaan / kondisi
Kemiskinan sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa dicirikan dengan :
a.    Kelaparan/kekurangan makan dan gizi.
b.    Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c.    Tingkat pendidikan yang rendah.
d.    Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.

5.  Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber     
Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang disebabkan oleh penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber
(Malldistribution of Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income.




2.2              Pengertian kesenjangan

suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor, jangankan menolong, sekedar melihat pun mereka enggan.Misalnya kesenjangan sosial ekonomi dan kesenjangan sosial teknologi. 

a.       Kesenjangan Sosial Ekonomi
adalah sebuah gejala yang muncul dalam masyarakat karenaa adanya perbedaan kemampuan finansial dan lain sebagainya antara masyarakat yang hidup di suatu wilayah tertentu.
b.      Kesenjangan ekonomi
adalah terjadinya ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

2.3    Kemiskinan di Indonesia

          Banyak atau sedikitnya jumlah penduduk miskin sangat di pengaruhi oleh garis kemiskinan.semakin tinggi garis kemiskinan,semakin banyak penduduk yang tergolong sebagai penduduk miskin dan sebaliknya.garis kemiskinan di desa, biasanya lebih rendah dari garis kemiskinan di kota. Satu daru beberapa penyebabnya bahwa harga tingkat barang pokok dan makanan dan nonmakanan yang menjadi patokan dalam mengukur garis kemiskinan tersebut,secara umum lebih rendah di desa di bandingkan dengan di kota.
          Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2017 jumlah penduduk miskin, yakni penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di lndonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen dari jumlah total penduduk). angka tersebut bertambah 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen). Meski secara presentase angka kemiskinan mengalami penurunan, namun secara jumlah angka tersebut mengalami kenaikan.

          peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, yakni perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, bertambahnya penduduk miskin ditengarai akibat keterlambatan penyaluran beras sejahtera (rastra) sehingga penurunan angka kemiskinan masih tipis. pemerintah telah melakukan upaya untuk melakukan pemerataan dengan cara melakukan pengendalian harga. Adapun jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di pedesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, kopi bubuk dan kopi instan (sachet), dan bawang merah. Komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan, angkutan, kesehatan, dan perlengkapan mandi.
          Sebagai informasi, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 7,73 persen, turun menjadi 7,72 persen pada Maret 2017. Sementara, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2016 sebesar 13,96 persen, turun menjadi 13,93 persen pada Maret 2017.Selama periode September 2016-Maret 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 188,19 ribu orang (dari 10,49 juta orang pada September 2016 menjadi 10,67 juta orang pada Maret 2017). Sementara, di daerah pedesaan turun sebanyak 181,29 ribu orang (dari 17,28 juta orang pada September 2016 menjadi 17,10 juta orang pada Maret 2017).

2.4              Faktor-faktor penyebab kemiskinan
a.      Penyebab kemiskinan berbagai pendapat
Spicker (2002) berpendapat bahwa penyebab kemiskinan dapat dibagi menjadi 4 mazhab,yaitu :

1.     Individual explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan cenderung di akibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud seperti malas dan kurang sungguh-sungguh dalam segala hal,termaksud dalam bekerja.
2.      Familial explanation, mazhab ini berpendapat kemiskinan lebih di sebabakan oleh faktor keturunan.tingkat pendidikan orang tua yang   telah membawa dia dalam kemiskinan.Akibatnya ia juga tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya sehingga anaknya akan jatuh pada kemiskinan.demikian secara turun temurun dan terus menerus.
3.      Subcultural explanation, menurut mazhab ini kemiskinan dapat di sebabkan oleh kultur,kebiasaan,adat istiadat, atau akibat karakteristik perilaku lingkungan.misalnya kebiasaan yang enggan untuk bekerja keras, keyakinan bahwa mengabdi kepada raja atau orang terhomat meski tidak diberi bayaran dan yang lainnya yang berakibat kemiskinan.
4.      Struktural explanations, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan timbul dari akibat ketidak seimbangan, perbedaan status yang dibuat oleh adat istiadat dan aturan lain yang menimbulkan perbedaan hak bekerja hingga menimbulkan kemiskinan diantara mereka yang statusnya rendah dan haknya terbatas.

Isdjoyo (2010) membedakan kemiskinan di desa dan di kota, kemiskinan di desa terutama di sebabkan oleh faktor-faktor antara lain :
1.  Ketidakberdayaan, kondisi ini muncul karena kurangnya lapangan kerja, rendahnya harga produk yang dihasilkan ke mereka, dan tingginya biaya pendidikan.
2.  Keterkucilan, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keahlian, sulitnya trasportasi, serta ketiadaan akses terhadap kredit menyebabkan mereka terkucil dan menjadi miskin.
3.     Kemiskinan materi, kndisi di sebabkan kurangnya modal dan minimnya lahan pertanian yang dimiliki menyebabkan prnghasilan mereka relatif rendah.
4.   Kerentanan, sulitnya mendapatkan pekerjaan,pekerjaan musiman, dan bencana alam, membuat mereka menjadi rentan dan miskin.
5.     Sikap, sikap yang menerima apa adanya dan kurang termotivasi untuk bekerja keras dan membuat mereka menjadi miskin.

          Adapun faktor-faktor penyebab kemiskinan juga dapat di sebabkan oleh :
           Tingkat pendidikan yang rendah
           Produktivitas tenaga kerja rendah
           Tingkat upah yang rendah
           Distribusi pendapatan yang tidak seimbang
           Kesempatan kerja yang sedikit
           Kwalitas sumber daya manusia masih rendah
           Penggunaan teknologi masih kurang
           Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
           Kultur/budaya (tradisi)
           Politik yang belum stabil

2.5   Faktor-faktor penyebab kesenjangan
·                 Menurunnya pendapatan per kapita
·                 Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
·                  Rendahnya mobilitas sosial
·                 Pencemaran lingkungan alam
·                 Biaya pendidikan mahal
·                 Tingginya pengangguran
·                 Lahirnya ideologi kapitalis
·                 Hilangnya asas gotong royong

2.6   Dampak Kesenjangan Sosial Dan Ekonomi
·           Angka kriminalitas tinggi
·            Kemiskinan semakin menyebar
·            Putus sekolah
·           Kualitas kesehatan menurun
·           Tidak terjalinnya silaturahmi

2.7         Upaya-upayaMengurangi Kesenjangan Sosial Dan Ekonomi
Mengajarkan nilai-nilai pancasila
·           Menomorsatukan pendidikan
·           Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis kemiskinan
·           Meminimalis KKN dan memberantas korupsi
·           Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum
·           Membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin

 

                                                                  BAB III

                                                                 PENUTUP      

3.1 Kesimpulan


Jadi kesimpulan yang telah saya buat di atas disini tingkat kemiskinan indonesia masih belum bisa di selesaikan, Tahun ini tingkat kemiskinan di indonesia semakin meningkat, dimana sedikitnya lapangan kerja untuk masyarakat dan kemampuan/keterampilan. Masyarakat tidak bisa dimilikinya, karena kurangnya pendidikan di indonesia masih menjadi masalah. Maka dari itu pemerintah harus memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran dan membuat bangunan sekolahan untuk masyarakat yang tidak mampu.


3.2     Saran

Untuk mengatasi maslah kemiskinan ini kita senantiasa harus berfikir kreatif dan inovativ agar kita dapat membuka usaha-usaha dan membuka mata pencarian agar terciptanya lapangan pekerjaan agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan Oleh karena itu, perlu adanya beberapa usaha-usaha untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut. dimulai dari individu itu sendiri dengan cara memberantas kemiskinan di dalam dirinya sendiri melalui pendidikan hingga kejenjang yang lebih tinggi. Hingga usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka kemiskinan.

 

 











Daftar pustaka
Maipita, Indra (2014). Mengukur kemiskinan dan distributif pendapatan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Sukmana, Yoga(2017). Kemiskinan makin dalam dan kian parah. Retrieved from https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/17/195907926/kemiski  nan-makin-dalam-dan-kian-parah-  on July 17,2017.
Wikipedia. Kemiskinan. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
Wikipedia.Kesenjangan ekonomi. 
                  Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Kesenjangan_ekonomi






















          
          





Komentar